Jumat, Juni 11, 2010

Keluarga yang Terlupakan


Keluarga Yang Terlupakan

Terkadang kita lupa akan mereka, padahal dalam kehidupan sehari-hari mereka memiliki peran yang cukup penting. Dialah anak-anak yatim dan orang-orang tua.

Mereka memberi kita sesuatu yang amat berharga dengan rasa ikhlas dan terkadang kita melalaikan apa yang telah mereka berikan kepada kita padahal kita sendiri yang meminta.

Sekelumit kisah akan saya tuangkan dalam tulisan ini semoga bermanfa'at.


Suatu hari seorang pemuda yang sudah cukup lama merantau, kini ia berkesempatan untuk pulang kampung berkumpul kembali bersama keluarga dan sanak saudaanya, selayaknya anak perantau muda yang berhasil, ia persiapkan segala sesuatunya baik itu uang, buah tangan ataupun hadiah-hadiah kecil untuk adik-adiknya, ia teringat akan sebuah firman Allah Ta'ala, dalam Surat An-Nisa ayat 8.

“Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik”.(Q.s An-Nisa, ayat :8)

Karcis untuk pulang pun ia beli, dengan diringi Do'a ia pulang dengan menaiki Bus Antar kota, dalam perjalanan tak henti-hentinya ia mengucapkan kalimah toyibah sebagai tanda syukur atas ni'mat yang telah ia dapatkan. Lama perjalanan memakan waktu 5 sampa 6 jam akhirnya ia tiba di tujuannya namun untuk masuk ke dalam desa ia ia harus berjalan tidak terlalu jauh memang, kaki pun ia langkahkan serta diiringi kalimah syukur, senyum diwajahnya seolah menyapa setiap orang matanya yang bersinar menahan jatuhnya airmata bahagia banyak hal yang berubah memang setiap ia memandang kesatu sisi suasana itu baru baginya.

Dengan rasa letih langkahnya pun semakin dekat menuju rumahnya, dari kejauhan ia melihat adik-adiknya sedang asyik bermain , Ibunya sedang menyapu dihalaman rumah, dengan rasa bahagia ia uacapkan salam

Assalamu'alaikum..Bu..”sambil mencium tangan ibunya,

Wa'alaikum salam..kamu pulang nak..” …. “ iya bu..”jawab pemuda itu sanbil merangkul Ibuny

Suasana haru pun menyelimuti mereka, para tetangga dekat ikut menyalami pemuda itu, sekedar mengucapkan salam atau menanyakan kabar mereka ikut merasakan bahagia atas kedatangan dia.

Suasana riangpun terdengar hingga keluar rumah, caerita-cerita kecil disertai gelak tawa adik-adiknya menambah suasana gembira, koperpun dibukanya ia keluarkan semua isinya yang tiada lain adalah buahtangan untuk keluarganya ada baju, sepatu, baju anak kecil, kue-kue dan yang lainnya ia bagikan satu persatu pada keluarganya, sang ibu mengerutkan matanya menggambarkan ada kekesalan, ia bertanya “Mengapa ibu kelihatan tidak senang....?”, ..“bukan ibu tidak senang nak,..ibu senang...tapi ibu pesan jangan lupakan saudara-saudara mu..”... pemuda itu bingung, apa maksud dari perkataan ibunya itu padahal semua anggota keluarganya sudah berkumpul dan sudah mendapatkan buah tangannya,...

sambil mengelus-elus rambut anaknya, ibu nya berkata....”Na' coba lihat keluar disana ada anak-anak kecil dan oarang-orang tua tida kah kamu ingat mereka..” mereka berdua berjalan keluar rumah..” Padahal dulu kamu berpamitan kepada mereka kamu meminta kapada mereka agar mendo'akanmu, padahal tanpa dipintapun mereka akan mendo'akanmu... coba ingat kesuksesan yang kamu dapatkan sekarang ini bukanlah hasil tenaga kamu semata didalamnya ada Do'a-do'a ikhlas yang mereka mohonkan, ada celotehan anak yatim yang mendo'akanmu dan mungkin saja Allah ta'ala mengabulkan Do'a mereka....” jadi berilah mereka kebahagiaan walau hanya dengan ucapan salam”...

Sejenak pemuda itu merenung, tanpa rasa ragu ia memanggil anak-anak disekitarnya lalu ia bersedeqah, dengan lugunya anak-anak itu mengucapkan terimakasih dan mendo'akannya, lalu ia dekati para orangtua yang sedang berkumpul, ia hibur dengan sedikit kue dan sedeqah seadanya. Tapi sedikit ataupun banyak bahwa sedeqah adalah perintah Rabbul Alaamiin untuk memper erat silaturrahmi..

Itulah mereka anak-anak yatim, orang-orang tua, tetangga dekat adalah keluarga kita yang kadang terlupakan.

Wallahu a'lam......